Minggu, 03 Juli 2011

Makalah Kesehatan

TUGAS MAKALAH
“MENGETAHUI LEBIH DALAM TENTANG KANKER DARAH”



Disusun oleh :
Sanit Nurismawardani (8933151263)


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
                                                          2010         

Daftar Isi




I.                  BAB I PENDAHULUAN


A.                Latar Belakang

Jumlah penderita Kanker darah di dunia khususnya di Indonesia masih cukup banyak, diantaranya adalah jenis :
·                     Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
·                     Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
·                     Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
·                     Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak. Ditemukan dibeberapa benua dan Negara:
·               Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata
·                  Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun
·                  Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK.
Dengan alasan itulah penulis memilih judul makalah “Mengetahui lebih dalam tentang KANKER DARAH”


B.                 Tujuan

1.                   Untuk mengetahui apa itu kanker darah
2.                   Untuk mengetahui  jenis-jenis kanker darah
3.                   Untuk mengetahui  penyebab kanker darah
4.                   Untuk mengetahui cara pengobatan kanker darah

II.               BAB II PEMBAHASAN


A.                Pengertian

Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.

B.                 Klasifikasi

Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar  perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis.
1.      Leukemia akut
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari.

Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada neoplasma hematopoetik secara umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu:
·         Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
·         Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
·         Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan

Leukemia akut dapat didiagnosa melalui beberapa alat, seperti:
·         Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang
·         Pewarnaan sitokimia
·         Immunofenotipe
·         Sitogenetika
·         Diagnostis molekuler
2.      Leukemia kronis
Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.

C.                Penyebab

Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.
Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lanbar dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti:

1.                  Radiasi

Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:

·                     Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
·                     Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
·                     Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang

2.                  Faktor leukemogenik

Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia:
·                  Racun lingkungan seperti benzena
·                  Bahan kimia industri seperti insektisida
·                  Obat untuk kemoterapi

3.                  Virus

Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

4.                  Herediter

Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

D.               Pengobatan

Transplantasi Sum-sum Tulang Untuk Penderita Leukemia
Pengobatan leukemia berbeda-beda tergantung jenis dan stadiumnya. Pengobatan leukemia kronik tidak seagresif leukemia akut. Untuk pengobatan leukemia kronik, obat yang diberikan lebih sederhana dan dapat diberikan secara diminum. Tujuannya hanya untuk mengendalikan pertumbuhan sel kanker. Leukemia kronis dalam perjalanan penyakitnya dapat kambuh dan menjadi leukemia akut. Pada fase kambuh tersebut, pengobatan dilakukan sesua dengan terapi leukemia akut.
Untuk pengobatan leukemia akut, bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker sampai habis. Pelaksanaanya secara bertahap dan terdiri dari beberapa siklus. Tahapannya adalah induksi (Awal), konsolidasi dan pemeliharaan. Tahap induksi bertujuan memusnahkan sel kanker secara progresif. Tahap konsolidasi untuk memberantas sisa sel kanker agar tercapai sembuh sempurna. Tahap pemeliharaan berguna untuk menjaga agar tidak kambuh. Terapi yang biasa dilakukan antara lain pemberian kemoterapi, radioterapi dan juga transplantasi sumsum tulang.Untuk pengobatan leukemia akut, bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker sampai habis. Pelaksanaanya secara bertahap dan terdiri dari beberapa siklus. Tahapannya adalah induksi (Awal), konsolidasi dan pemeliharaan. Tahap induksi bertujuan memusnahkan sel kanker secara progresif. Tahap konsolidasi untuk memberantas sisa sel kanker agar tercapai sembuh sempurna. Tahap pemeliharaan berguna untuk menjaga agar tidak kambuh. Terapi yang biasa dilakukan antara lain pemberian kemoterapi, radioterapi dan juga transplantasi sumsum tulang.
Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang: sumsum merah (dikenal juga sebagai jaringan myeloid) dan sumsum kuning. Sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya. Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.
Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana sumsum tulang yang rusak digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Transplantasi sumsum tulang dapat menggunakan sumsum tulang pasien sendiri yang masih sehat. Hal ini disebut transplantasi sumsum tulang autologus. Transplantasi sumsum tulang juga dapat diperoleh dari orang lain. Bila didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi syngeneic. Sedangkan bila didapat dari bukan kembar identik, misalnya dari saudara kandung, dinamakan transplantasi allogenik. Sekarang ini, transplantasi sumsum tulang paling sering dilakukan secara allogenik.
Kenapa transplantasi sumsum tulang diperlukan dalam pengobatan Leukemia? Alasan utama dilakukannya adalah agar pasien tersebut dapat diberikan pengobatan dengan kemoterapi dosis tinggi dan atau terapi radiasi. untuk mengerti kenapa transplantasi sumsum tulang diperlukan, perlu mengerti pula bagaimana kemoterapi dan terapi radiasi bekerja. Kemoterapi dan terapi radiasi secara umum mempengaruhi sel yang membelah diri secara cepat. Mereka digunakan karena sel kanker membelah diri lebih cepat dibandingkan sel yang sehat. Namun, karena sel sumsum tulang juga membelah diri cukup sering, pengobatan dengan dosis tinggi dapat merusak sel-sel sumsum tulang tersebut. Tanpa sumsum tulang yang sehat, pasien tidak dapat memproduksi sel-sel darah yang diperlukan. Sumsum tulang sehat yang ditransplantasikan dapat mengembalikan kemampuan memproduksi sel-sel darah yang pasien perlukan.


III.           BAB III PENUTUP


A.                Kesimpulan

1.  Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar  perjalanan alamiah penyakit:
Ø      Akut
Ø      Kronis
2.   Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
Ø      Radiasi
Ø      Faktor leukomogenik
Ø      Virus
Ø      Herediter
3.   Pengobatan leukemia dengan cara transplatasi sum-sum tulang belakang.

B.                 Saran

Pada penderita kanker darah atau leukemia sebaiknya langsung diobati, bila penderita leukemia sudah parah perlu dilakukan transplatasi sum-sum  belakang.












IV.           Daftar Pustaka

           
Krisno, a. (1999). Dasar-dasar virus. Surabaya: Aneka Karya.
Luthfi, a. (2001). Leukimia. Rembang: Tiga Serangkai.
Yudi, w. (2004). Kanker Darah. Jakarta: Ilmu.